Seiring dengan mendekati akhir masa KKN, mahasiswa KKN-T 63 Universitas Trunojoyo Madura merasa penting untuk mengadakan kegiatan yang tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga menjadi momen berkesan dalam pengalaman mereka. Dengan mempertimbangkan minat anak-anak terhadap seni, mereka memutuskan untuk melaksanakan program mengajar tari di beberapa SD di sekitar daerah tempat KKN dilaksanakan.

Program mengajar tari ini melibatkan mahasiswa KKN-T 63 yang memiliki latar belakang dan pengetahuan dalam tari tradisional maupun kontemporer. Mereka berbagi pengetahuan dan teknik tari kepada anak-anak SD, memperkenalkan berbagai gerakan dan ekspresi dalam tarian. Selain itu, mereka juga mengajarkan pentingnya kerja sama tim, kedisiplinan, dan percaya diri melalui tarian.

Selama beberapa minggu terakhir KKN, mahasiswa KKN-T 63 rutin mengadakan pertemuan di SD untuk melaksanakan sesi mengajar tari. Mereka mengajak anak-anak SD untuk berlatih gerakan tari, mengembangkan koreografi sederhana, dan mempersiapkan penampilan mereka untuk penutupan KKN. Para mahasiswa tidak hanya mengajar tarian, tetapi juga memberikan semangat dan dukungan kepada anak-anak dalam menjalani proses belajar dan berlatih.

Menurut Cindy Lourencia, salah satu mahasiswa KKN-T 63 yang terlibat dalam program mengajar tari ini, kegiatan ini memberikan manfaat yang signifikan bagi anak-anak SD. "Melalui tarian, kami melihat perkembangan kreativitas dan rasa percaya diri anak-anak meningkat. Mereka juga belajar untuk bekerja sama sebagai tim dan menghargai keragaman seni," ujar Cindy.

Program mengajar tari anak SD oleh KKN-T 63 Universitas Trunojoyo Madura telah mendapatkan apresiasi positif dari anak-anak, guru-guru, dan orang tua di masyarakat setempat. Mereka mengakui nilai tambah yang diberikan oleh program ini dalam memperkaya pengalaman pendidikan anak-anak.

Diharapkan bahwa penampilan tari yang dipersiapkan oleh anak-anak SD dalam program ini akan menjadi sorotan utama dalam acara penutupan KKN. Mahasiswa KKN-T 63 Universitas Trunojoyo Madura berharap bahwa program mengajar tari ini tidak hanya memberikan pengalaman yang berharga bagi anak-anak, tetapi juga meninggalkan warisan positif dalam masyarakat setempat setelah penutupan KKN.